TIENS ONLINE....ANDA MENEMUKAN BISNIS YANG TEPAT DAN LUAR BIASA...GO FREEDOM

Selasa, 08 Juli 2008

SUKSES CARA ARYA WIJAYA K


Penerima Reward Pertama di Pekanbaru

Arya Wijaya Kesuma adalah orang pertama di Pekanbaru yang memperoleh reward. Memang, ia bukan orang pertama di Pekanbaru yang mengenal Tianshi, tapi sebagai “pemecah telur” perolehan reward. Arya merasa yakin nantinya akan muncul peraih-peraih reward lainnya dari Pekanbaru.

ARYA merasa lega bisa meraih reward. Arya memaknai reward sebagai aktualisasi diri. Kini, ia bisa membuktikan pada orang­orang dan teman‑temannya yang underestimate terhadap bisnis ini.

“ Dulu, ketika saya memiliki mobil pertama, teman‑teman mengakui saya bisa beli mobil. Tapi mereka tidak yakin saya bakal mendapat reward mobil mewah. Meski demikian, saya selalu bilang reward mobil itu pasti datang. Mereka bilang saya takabur. Takabur dan yakin kan bedanya sangat tipis. Kalau takabur jelas sombong," tandas Arya.

Arya mengungkapkan, dari Pekanbaru baru satu yang menerima reward. “ Saya ingin menunjukkan bahwa tidak hanya orang‑orang di Jawa saja yang memperoleh reward, orang Sumatera khususnya Pekanbaru juga bisa," tambahnya.

Selama ini Louis menjadi teladan bagi Arya yang juga sukses dalam berumah tangga. Karena itu, sesudah menerima Mercy, Arya bertekad untuk menikah dulu dan kapal pesiar pasti terkejar. "Orang bilang, menikah rezeki bertambah. Mana tahu setelah menikah, kapal dan pesawat bisa didapat dengan mudah. Ha ... ha ... ha," paparnya.

Arya bergabung di Tianshi pada akhir 2002 dan mengembangkan jaringan mulai dan Pekanbaru. Tetapi, ia tidak bisa menjalankan usaha ini secara benar. Saaf join, support system dan stokis belum ada. Kondisi ini membuat Arya cukup kesulitan memulai usaha di Pekanbaru.

Pekanbaru adalah kota kaya minyak atas (kelapa sawit) dan bawah (minyak bumi). Cuma sekarang tergantung pola pikir mereka, bagaimana membuat impiannya selalu tinggi. Saya punya motto give Lip your dream, selalu membuat impian anda semakin tinggi," kata Arya. Arya berasal dari keluarga berada dan hidup nyaman. Orangtuanya bekerja di perusahaan minyak terkenal didunia. Semua kebutuhan dibayari dengan fasilitas luar biasa. Misalnya, seorang karyawannya sakit dan operasi di Singapura, biaya Rp. 2 miliar ditanggung perusahaan.

Meski berpotensi, awalnya lumayan sulit mengembangkan bisnis Tianshi. " Sempat Muncul rasa putus asa. Bisa dibayangkan, saat itu produk jarang dan saya masih substokis dari Bandung dan produk terbatas," kata Arya.

Kemudian, Arya dan temannya, Abdul Razak yang juga seorang pengusaha, sempat mencoba bisnis supplier dan kontraktor. " Ternyata bisnis lain lebih berat. Tianshi kami anggap lebih mudah," katanya.

Momen itu muncul ketika usaha ini ditinggalkan. “ Selama enam bulan saya lakukan dan hampir menyerah, tapi saya tidak pernah berhenti. Ternyata setelah saya pergi, mereka merasa ditinggalkan dan kemudian bangkit. Di situ saya merasakan doa akan terkabul setelah saya berusaha. Lakukan saja, karena di balik itu pasti ada berkah,” tutur Arya.

MEDIA EMAIL YAHOO

MEDIA BLOG